Spot Wisata Keren di Pantai Pasir Kadilangu Kulon Progo

Pantai Pasir Kadilangu, meskipun namanya Pantai Pasir namun  di pantai ini kita tidak dapat bermain pasir layaknya pantai Parangtritis atau Pantai Gumuk Pasir. Pantai Pasir Kadilangu merupakan pantai dengan hamparan hutan mangrove di sepanjang tepi pantai, udaranya yang sejuk dengan hijaunya hutan mangrove menjadi daya tarik wisatawan untuk mengunjungi tempat wisata ini. Selain menikmati hutan di atas air laut, tersedia spot-spot untuk berteduh dan foto bersama teman atau keluarga.

Wisata alam berupa hutan mangrove di kulon progo ini menjadi salah satu wisata alam favorit di Kulonprogo selain wisata alam Kalibiru. Jika ingin mengunjungi kedua lokasi tersebut dalam satu waktu sangat tidak disarankan karena tempatnya yang terpaut jauh karena bisa menghabiskan banyak waktu di perjalanan, namun jika ingin explore wisata alam kulon progo fine-fine aja, pasti tetap bisa menikmati.

Pelestarian hutan bakau di kawasan pantai kulon progo ini dimulai sejak tahun 1999. Butuh waktu yang panjang untuk menunggu tanaman bakau ini tumbuh dan bermanfaat. Kini sebagian dari ribuan tanaman bakau yang telah tumbuh cukup besar menjadi hutan mangrove yang indah di wilayah pantai Pasir Mendit dan Pasir Kadilangu. Sejak awal 2016, kawasan hutan bakau atau mangrove ini mulai dikembangkan sebagai kawasan tujuan wisata.

Di sepanjang Pasir Kadilangu dan Pasir Mendit dibuat jembatan dari bambu yang membentang sepanjang hutan mangrove, sehingga bisa dimanfaatkan wisatawan untuk melihat lebih dekat pohon bakau yang menghijau. Berbagai bentuk dan sarana yang unik dapat digunakan untuk berfoto, sehingga menambah daya tarik wisatawan yang ingin eksis di sosial media dengan tema yang baru. Tersedia spot seperti jembatan cinta, menara pandang, jembatan tempo dulu, dan goa mangrove.

Banyak hutan bakau di dunia ini, tidak hanya di tepi pantai tapi di rawa sungai juga ada. Tanaman bakau merupakan tanaman yang hidup di daerah tropis dan sedikit di daerah suptropis, terutama di sekeliling katulistiwa. Menurut Wikipedia, luas hutan bakau di Indonesia mencapai 25% dari total luas mangrove di dunia. Antara 2,5 hingga 4,5 juta hektar. Melebihi Australia (0,97 ha), Nigeria (1,1 juta ha), dan Brazil (1,3 juta ha)  (Spalding dkk, 1997 dalam Noor dkk, 1999) .